Standar Kompetensi SDM Pengujian Berkala Kendaraan Listrik

Main Article Content

Nahry Nahry
Robby Yudo Purnomo
Ni Luh Wayan Rita K
Listifadah Listifadah
Hartono Hartono
Ryno Octy Praditya

Abstract

Perkembangan teknologi transportasi menjadi tantangan baru bagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama kompetensi untuk menjalankan teknologi tersebut. Salah satu isu terkait perkembangan teknologi bidang transportasi adalah kendaraan listrik. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan standar kompetensi SDM pada sektor pengujian kendaraan listrik dan evaluasi regulator dalam persiapan SDM. Penentuan standar kompetensi tambahan untuk pengujian berkala kendaraan listrik diawali dengan analisis gap melalui Analisis Dokumen, benchmarking pengujian di berbagai negara/instansi serta klarifikasi kepada pakar dan narasumber. Untuk mengevaluasi kesiapan regulator  dalam menyiapkan SDM Penguji Kendaraan Listrik dilakukan Analisis SWOT yang didahului oleh analisis dokumen untuk mengidentifikasi komponen input, proses, output dan outcome dari kegiatan Diklat/Sertifikasi keahlian yang ada saat ini. Selanjutnya dilakukan survey untuk analisis SWOT kepada pakar dan narasumber dan dilanjutkan dengan penyusunan matriks strategi TOWS. Hasil analisis menunjukkan pengujian berkala kendaraan listrik cenderung serupa dengan kendaraan konvensional dan hanya berbeda pada uji emisi gas buang. Dalam pengujian kendaraan listrik dibutuhkan tambahan uji yaitu fungsional baterai listrik, fungsional pengisian ulang energi listrik, perlindungan sentuh listrik, keselamatan fungsional, minimum sound requirement, dan  emisi hidrogen. Materi Diklat juga perlu mencakup informasi terkait pengujian, instrumentasi, pengenalan metodologi pengujian, persyaratan teknis hingga penentuan alternatif dalam metode pengujian kendaraan. Analisis SWOT menunjukkan bahwa organisasi masih lemah secara internal namun memiliki peluang dari pihak eksternal. Aspek yang menjadi kekuatan adalah kontribusi Diklat terhadap kebutuhan pasar SDM serta perencanaan dan pengembangan SDM yang sudah  cukup baik. Aspek yang masih menjadi kelemahan adalah kompetensi penguji dan sarana prasarana pengujian kendaraan listrik. Untuk peluang masih berasal pada LSP Umum, kebutuhan lembaga swasta, dan industri. Sementara itu, terdapat ancaman yang berasal dari lembaga uji swasta. Studi ini merekomendasikan  perlunya penyiapan SDM yang memenuhi standar kompetensi, termasuk peningkatan peran dan kapasitas Diklat, peran dan persiapan regulator, kebutuhan SKKNI, dan kesiapan operator pengujian kendaraan listrik

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

A. Yang, C. Liu, D. Yang, and C. Lu, “Electric vehicle adoption in a mature market: A case study of Norway,” J Transp Geogr, vol. 106, 2023, doi: 10.1016/j.jtrangeo.2022.103489.

S. Deuten, J. J. Gómez Vilchez, and C. Thiel, “Analysis and testing of electric car incentive scenarios in the Netherlands and Norway,” Technol Forecast Soc Change, vol. 151, 2020, doi: 10.1016/j.techfore.2019.119847.

United Nations, “Paris Agreement,” Paris, France, 2015.

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. 2019.

Presiden Republik Indonesia, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle). Indonesia, 2022.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Indonesia, 2023.

Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun An. 2023.

M. Mohamad and V. Songthaveephol, “Clash of titans: The challenges of socio-technical transitions in the electrical vehicle technologies – the case study of Thai automotive industry,” Technol Forecast Soc Change, vol. 153, p. 119772, Apr. 2020, doi: 10.1016/j.techfore.2019.119772.

B. Mali, A. Shrestha, A. Chapagain, R. Bishwokarma, P. Kumar, and F. Gonzalez-Longatt, “Challenges in the penetration of electric vehicles in developing countries with a focus on Nepal,” Renewable Energy Focus, vol. 40. 2022. doi: 10.1016/j.ref.2021.11.003.

C. A. Klöckner, A. Nayum, and M. Mehmetoglu, “Positive and negative spillover effects from electric car purchase to car use,” Transp Res D Transp Environ, vol. 21, 2013, doi: 10.1016/j.trd.2013.02.007.

M. T. Kawser, M. Saymon Fahad, S. Ahmed, S. Safwan Sajjad, and H. A. Rafi, “The Perspective of Vehicle-to-Everything (V2X) Communication towards 5G,” IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, vol. 19, no. 4, 2019.

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia Di Bidang Transportasi. Indonesia, 2012.

S. A. Brotherton, R. T. Fried, and E. S. Norman, “Applying the Work Breakdown Structure to the Project Management Lifecycle,” PMI Global Congress Proceedings, 2008.

T. Stoehr, Managing e-business Projects. 2002. doi: 10.1007/978-3-642-56090-3.

Project Management Institute, Project Management Body of Knowledge 6th Edition, 6th ed. United States: PMI Institute, 2017.

Emirates Authority for Standardization and Metrology, “UAE Regulations on Electric Vehicles.”

European Commission, “Standard for the performance and durability assessment of electric vehicle batteries,” Netherlands, 2018.

P. Glowacki, “Developing Electrical Safety Standards to Introduce Electric Vehicles into Canada,” 2017.

H. Thamrin, R. Herlambang, B. Brylian, A. K. A. Gumawang, and A. Makmum, “A SWOT analysis tool for Indonesian small and medium enterprise,” ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences, vol. 12, no. 2, 2017.