Analisis Penyebab Kejadian Kecelakaan Pesawat di Indonesia dengan Pendekatan the Shell Model

Main Article Content

Jesika Indriani
Mona Lestari
Novrikasari Novrikasari
Rizka Faliria Nandini

Abstract

Hingga saat ini, kecelakaan pesawat udara masih tidak bisa dihindari meskipun telah didukung dengan kemajuan teknologi aeronautika dan adanya ramalan cuaca. Kecelakaan dalam penerbangan dapat berakibat fatal sehingga menimbulkan kekhawatiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berperan dalam kejadian kecelakaan pesawat udara di Indonesia melalui pendekatan the shell model. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan penelitian dan melakukan telaah literatur. Komponen yang diteliti, berdasarkan the shell model, meliputi faktor manusia, mesin, standar/prosedur, dan lingkungan. Literatur menyebutkan bahwa kecelakaan pesawat udara di Indonesia paling banyak disebabkan oleh faktor manusia (67,12%). Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan pesawat udara di Indonesia tidak disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan faktor-faktor lain yang saling mempengaruhi sehingga mengakibatkan kecelakaan. Faktor-faktor tersebut adalah faktor manusia, mesin, standar/prosedur, dan lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk komponen-komponen penting dalam penerbangan. Terjadinya ketidakseimbangan pada salah satu komponen tersebut dapat mempengaruhi komponen lainnya sehingga dapat mengakibatkan kegagalan dalam penerbangan. Kesalahan pilot bukan merupakan satu-satunya penyebab terjadinya kecelakaan, melainkan adanya faktor-faktor lain yang turut andil dalam kejadian tersebut. Beberapa temuan yang diketahui turut andil dalam terjadinya kecelakaan pesawat udara adalah penumpang yang tidak mematuhi standar keselamatan di dalam pesawat udara, seperti tidak menonaktifkan handphone atau mengubah ke mode pesawat udara, penggunaan mesin pesawat udara yang lama dengan alasan masih layak pakai padahal mesin dan pesawat udara telah ditentukan batas waktu penggunaannya, faktor personal atau pekerjaan pilot itu sendiri, dan cuaca buruk.

Article Details

Section
Articles

References

O. Z. Tamin, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB, 2000.

Prakarsa, “Transportasi Udara,” Jurnal Prakarsa Infrastruktur Indonesia, vol. 9, 2012.

S. Wahyuni, “Analisis terhadap Pesawat Penumpang Komersil Wings Air yang Mengalami Insiden Pecah Ban Menurut Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen,” Krtha Bhayangkara, vol. 13, no. 1, pp. 164–187, 2019.

A. Latipulhayat, “The Function and Purpose of Aircraft Accident,” Mimbar Hukum, vol. 27, no. 2, pp. 312–324, 2015.

International Civil Aviation Organization, State of Global Aviation Safety, 2019th ed. Montreal, Quebec, Canada, 2019.

A. Hutabarat, Menjelang Setengah Abad Industri Penerbangan Nasional. Indonesia National Air Carriers Association, 2019.

A. Hutabarat, Menjelang Setengah Abad Industri Penerbangan Nasional. Indonesia National Air Carriers Association, 2019.

Federal Aviation Administration, “Human Factors,” in Aviation Maintenance Technician Handbook-General, 2018, pp. 14–2.

W. Pakan, “Faktor Penyebab Kecelakaan Penerbangan di Landas Pacu,” Warta Penelitian Perhubungan, vol. 26, no. 3, pp. 169–176, 2014.

A. D. Saputra, S. Priyanto, and I. Muthohar, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pilot dan Kecelakaan Pesawat Terbang dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS),” Warta Penelitian Perhubungan, vol. 28, no. 2, pp. 71–91, 2016.

Y. Li, “Analysis and Forecast of Global Civil Aviation Accidents for the Period 1942-2016,” Math Probl Eng, pp. 1–12, 2019.

A. Latipulhayat, “The Function and Purpose of Aircraft Accident,” Mimbar Hukum, vol. 27, no. 2, pp. 312–324, 2015.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 74 Tahun 2017 Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 830 (Civil Aviation Safety Regulation Part 830) Tentang Prosedur Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Serius Pesawat Udara Sipil,” 2017.

International Civil Aviation Organization, Doc 9859, Safety Management Manual (SMM). 2013.

V. Socha, L. Socha, S. Szabo, and V. Němec, “Air accidents, their investigation and prevention,” Economy & Society & Environment, 2014.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi, “Data Investigasi Kecelakaan Penerbangan Tahun 2010-2016,” Jakarta, 2016.

International Civil Aviation Organization, “Aircraft Accident and Incident Investigation.” 2016.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2013 Tentang Investigasi Kecelakaan Transportasi. 2013, p. 9.

P. C. Shao, Y. H. Chang, and H. J. Chen, “Analysis of an aircraft accident model in Taiwan,” J Air Transp Manag, vol. 27, no. 2013, pp. 34–38, 2013, doi: 10.1016/j.jairtraman.2012.11.004.

T. Cowan, E. Acar, and C. Francolin, “Analysis of Causes and Statistics of Commercial Jet Plane Accidents between 1983 and 2003,” Mechanical and Aerospace Engineering Department University of Florida, 2006.

C. M. Belcastro and J. V Foster, “Aircraft Loss-of-Control Accident Analysis,” AIAA Guidance, Navigation, and Control Conference, vol. AIAA 2010-, no. August, pp. 1–40, 2010.

International Civil Aviation Organization, “Annex 13-Aircraft Accident And Incident Investigation,” Internatiional Standards and Recommended Practices, no. July. pp. 1–42, 2001.

A. D. Saputra, “Studi Analisis Penyebab Runway Excursion di Indonesia Berdasarkan Data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tahun 2007-2016,” Warta Ardhia, vol. 43, no. 2, p. 93, 2017, doi: 10.25104/wa.v43i2.305.93-104.

D. A. Murad, “The Airport Operator’s Perspective on Runway Excursion Hazards,” 2012.

International Civil Aviation Organization, “Runway Excursion Statistics,” 2014.

Peraturan Menteri Perhubungan RI, Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Standar Keselamatan Penerbangan. 2015.

B. Strauss, M. G. Morgan, J. Apt, and D. D. Stancil, “Unsafe at Any Airspeed? Cellphones and Other Electronics are More of a Risk Than You Think,” IEEE Spectr, no. March, 2006.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009, Penerbangan. Republik Indonesia, 2009.

M. Mora, “Persaingan Airbus dan Boeing di Industri Jasa Angkutan Udara Indonesia,” Warta Ardhia Jurnal Perhubungan Udara, vol. 39, no. 4, pp. 244–258, 2013.

S. Mulyani, “Analisis Performa Engine Turbofan Pesawat Boeing 737-300,” 2012.

Suprapti, “Pertanggungjawaban Pidana Kapten Penerbang (Pilot) dalam Kecelakaan Pesawat Terbang (Studi Kasus : Peristiwa Kecelakaan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-400),” Jurnal Manajemen Dirgantara, vol. 8, pp. 90–101, 2015.

A. D. Saputra et al., “Studi Tingkat Kecelakaan Pesawat Terbang di Indonesia dari Tahun 1988-2012,” Warta Penelitian Perhubungan, vol. 27, no. 4, pp. 263–276, 2015.

International Civil Aviation Organization (ICAO), Human Factors Guidelines for Aircraft Maintenance Manual-Doc 9824 AN/450, First Edit. International Civil Aviation Organization (ICAO), 2003.

I. M. Dumitru and M. Boşcoianu, “Human Factors Contribution to Aviation Safety,” 20th Henri Coanda Air Force Academy Anniversary, vol. 1, 2015.

Boeing, “The Role of Human Factors in Improving Aviation Safety.” http://www.boeing.com/commercial/aeromagazine/aero_08/human_textonly.html#:~:text=In aviation%2C human factors is,to help humans perform better.

G. Fu, X. Xie, Q. Jia, Z. Li, P. Chen, and Y. Ge, “The development history of accident causation models in the past 100 years: 24Model, a more modern accident causation model,” Process Safety and Environmental Protection, vol. 134, pp. 47–82, 2020, doi: 10.1016/j.psep.2019.11.027.

D. Kelly and M. Efthymiou, “An Analysis of Human Factors in Fifty Controlled Flight into Terrain Aviation Accidents From 2007 to 2017,” J Safety Res, vol. 69, pp. 155–165, Jun. 2019, doi: 10.1016/j.jsr.2019.03.009.

G. Li, S. P. Baker, J. G. Grabowski, Y. Qiang, M. L. McCarthy, and G. W. Rebok, “Age, flight experience, and risk of crash involvement in a cohort of professional pilots,” Am J Epidemiol, vol. 157, no. 10, pp. 874–880, 2003, doi: 10.1093/aje/kwg071.

J. M. W. Low and K. K. Yang, “An Exploratory Study on The Effects of Human, Technical and Operating Factors on Aviation Safety,” Journal of Transportation Safety and Security, vol. 11, no. 6, pp. 595–628, 2018, doi: 10.1080/19439962.2018.1458051.

S. Subandono, “Analisis Risiko Kecelakaan pada Kegiatan Pelayanan Sisi Udara Pesawat Udara di Bandara Soekarno-Hatta,” Universitas Indonesia, 2012.

D. A. Fikarno, “Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Keselamatan Penerbangan di Indonesia,” Universitas Indonesia, 2009.

C. Huang, “Analysis of part 135 aircraft accidents to facilitate flight data monitoring,” International Journal of Aviation, Aeronautics, and Aerospace, vol. 7, no. 1, 2020, doi: 10.15394/IJAAA.2020.1450.

C. Huang, “Analysis of part 135 aircraft accidents to facilitate flight data monitoring,” International Journal of Aviation, Aeronautics, and Aerospace, vol. 7, no. 1, 2020, doi: 10.15394/IJAAA.2020.1450.

V. Socha, L. Socha, S. Szabo, and V. Němec, “Air accidents, their investigation and prevention,” Economy & Society & Environment, 2014.

M. Lestari et al., “Persepsi Risiko Penumpang Pesawat Terbang,” Jurnal Kesehatan, vol. 11, no. 2, pp. 55–60, 2018.

A. Pramono, J. H. Middleton, and C. Caponecchia, “Civil Aviation Occurrences in Indonesia,” J Adv Transp, p. 17, 2020, doi: 10.1155/2020/3240764.

E. Hermawan and A. Zainal, “Estimasi Parameter Turbulensi Untuk Penerbangan Berbasis Hasil Analisis Beberapa Data Radiosonde Di Kawasan Barat Indonesia,” Jurnal Sains Dirgantara, vol. 3, no. 2, pp. 155–165, 2010.

A. Yulianto, “Meningkatkah Kualitas Pelayanan Jasa Penerbangan Indonesia Paska Insiden Kecelakaan Pesawat Terbang?,” Jurnal Dinamika Manajemen, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2010, doi: 10.15294/jdm.v1i1.2442.

M. Kushwaha and S. K. Sharma, “Impact of Environmental Factors on Aviation Safety,” Advances in Aerospace Science and Applications, vol. 4, no. 1, pp. 73–78, 2014.