Rendahnya Manajemen Keselamatan Pelayaran Pada Perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Alki) II Dan III

Main Article Content

Johny Malisan

Abstract

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah alur laut yang ditetapkan berdasarkan konvensi hukum laut internasional sebagai alur yang terbuka bagi perlintasan perdagangan internasional dan kapal asing. ALKI II dan III menjadi rute yang ramai dilalui kapal sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan lalu lintas kapal di KTI. Akan tetapi belum dibarengi dengan sistem keselamatan yang optimal terutama karena ketidaksiapan dari operator maupun regulator dengan bebagai alasan yang semestinya dapat diatasi. Penelitian menggunakan metode analisis kuantitatif bertujuan untuk menganalisis penerapan manajemen keselamatan melalui opini responden. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengaturan keselamatan pelayaran masih memerlukan upaya peningkatan antara lain melalui penguatan kemampuan awak kapal dalam menangani tindakan di laut, pemahaman manajemen keselamatan bagi pemilik, operator dan pengawasan aparat yang lebih intensif. Walaupun demikian, pemerintah telah berupaya untuk mensinergiskan ketentuan dan peraturan peundang-undangan nasional terkait dengan keselamatan pelayaran dalam rangka peningkatan manajemen keselamatan di ALKI 2 dan 3.

 

Kata Kunci: manajemen keselamata pelayaran, alur laut kepulauan

Article Details

Section
Articles

References

Benny Agus Setiono, Mudiyanto,2010, Pengaruh Safety Equipment Terhadap Keselamatan Berlayar. Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010. Biro Klasifikasi Indonesia ,1996, Kode Internasional Manajemen Keselamatan (ISM Code). Boisson Philippe, 1999, Safety at Sea: Policies, Regulations and International Law, Paris: Edition Bureau Veritas, 1999. – ISBN: 2-86413-020-3, pp 45-55. Ditjen Perhubungan Laut, 2008, Roadmap Peningkatan Keselamatan Transportasi Laut. European Maritime Heritage, 2010, Standard upon Safe Operation of Traditional Ships in European Waters and Standards required for Ship Safety Certification, Annex II, http://www.europeanmaritime-eritage.org/docs/sc/ NewMOUSouthAnnex_II.pdf (diakses 8 desember 2010).

Hanok Mandaku, 2012, Sebuah Analisis Tentang Sebab-Sebab Kejadian Kecelakaan Km. Putri Ayu Di Perairan Pulau Ambon-Maluku, Jurnal Teknik Industri ARIKA, Vol. 06, No. 2, Agustus 2012, ISSN: 1978-1105. Malisan Johny, 2009, Potret Manajemen Keselamatan Pelayaran Nasional, Warta Penelitian Perhubungan, Jakarta. Malisan Johny, Jinca M.Y., Parung Herman, Saleng Abrar, 2013, Traditional Shipping Transport Safety Case Study: Phinisi Fleet, International Refereed Journal of Engineering and Science (IRJES), Volume 2, Issue 2, ISSN (Online) 2319-183X Maritime Safety Committee-IMO (MSC), SOLAS Consolidated, Edition 2007. North Radm R.C, 2000, The Role of Ports in Quality Shipping, Quality Shipping Seminar, march 24, 2000. Ogden Eric, 2010, Element of Yacht Stability,Technical File, http://www.ogdenmarinesurveyors.com/ pdf/techniquestabilite-en.pdf (diakses 20 april 2010). Radha Balamuralikrishna, John C. Dugger, 1995, SWOT Analysis: a Management Tool for Initiating New Programs in Vocational Schools. Journal of Vocational and Technical Education. Volume 12. Number 1. Iowa State University http:// scholar.lib.vt.edu/ ejournals/JVTE/v12n1/ Balamuralikrishna.html (diakses 12 november 2010). Rangkuti Freddy, 2006, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Gramedia Pustaka Utama. ISBN: 979-605-7182. Jakarta. Sianipar J.P.G dan Entang H.M, 2001, Teknik Analisis Manajemen (TAM). Bahan Ajar Diklatpim Tingkat III. Jakarta. Yamin Jinca, 2007, Keselamatan Transportasi Laut dan Penyeberangan, Rakornas Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Semarang.